Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Keluarga Profesional (2)
Memahami Catatan/Laporan Kekayaan & Laba/Rugi
Misalnya ada orang yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Anda :
Berapa kekayaan bersih Anda saat ini?
Berapa persen pertumbuhan kekayaan Anda dibanding tahun kemarin?
Berapa laba/surplus pendapatan Anda bulan ini?
Berapa persen pertambahan/penurunan laba/surplus pendapatan Anda bulan ini dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya?
Saya yakin banyak di antara kita yang tidak siap memberikan jawaban seketika itu juga. Mengapa? Karena kebanyakan dari kita tidak memiliki catatan/laporan kekayaan & laba/rugi keluarga kita setiap periode/bulan. Lain halnya di dunia bisnis, setiap periode/bulan setiap perusahaan memiliki catatan/laporan kekayaan & laba/rugi perusahaannya. Karena bila perusahaan tidak memiliki laporan tersebut, tentu bakal menyulitkan pada pemimpin perusahaan untuk mengetahui posisi finansial perusahaannya, sehingga sangat tidak mungkin dapat mengambil keputusan-keputusan bisnis perusahaan.
Bila kita renungkan, maka sebenarnya dalam mengelola keuangan keluarga, prinsip operasional secara umum hampir selalu sama dengan pengelolaan keuangan di perusahaan misalnya aktivitas-aktivitas pencatatan uang kas yang masuk dan keluar, mengumpulkan bukti-bukti transaksi, membuat anggaran pendapatan dan belanja, mengelola hutang/piutang, laporan kekayaan/neraca & laba/rugi di akhir periode. Bila memang seperti itu sebenarnya kita dapat juga dong menerapkan manajemen pengelolaan keuangan keluarga secara profesional layaknya di sebuah perusahaan, tapi khusus untuk ruang lingkup keluarga, benar kan?
Nah, pada tulisan sebelumnya saya sudah membahas tentang konsep dasar Manajemen Cashflow, maka pada tulisan kali ini saya akan melanjutkan konsep kedua yaitu bagaimana Memahami Catatan/Laporan Kekayaan & Laba/Rugi. Ada dua laporan yang wajib kita pahami dalam mengelola keuangan keluarga, yaitu catatan/laporan kekayaan dan laporan laba/rugi.
Catatan/Laporan Kekayaan
Catatan/Laporan Kekayaan adalah sebuah laporan yang menyajikan posisi/kondisi daftar harta dan utang keluarga kita pada periode tertentu. Tujuan akhir dari laporan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kekayaan keluarga kita. Coba Anda hitung seluruh jumlah harta Anda, setelah ditotal jumlahnya ini dinamakan Kekayaan Kotor. Bila kekayaan kotor tersebut dikurangi seluruh jumlah utang maka kita akan mengetahui berapa jumlah kekayaan bersih keluarga Anda saat ini.
Laporan Laba/Rugi
Mungkin kita tidak asing lagi dengan istilah laba/rugi, karena ini berhubungan erat dengan besarnya pemasukan dikurangi pengeluaran. Setelah memahami tentang catatan/laporan kekayaan keluarga, laporan berikutnya yang wajib kita ketahui adalah laporan laba/rugi.
Ada dua komponen utama dalam penyusunan laba/rugi, yaitu jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran dalam satu periode/bulan.
Selanjutnya Anda kurangi jumlah pendapatan dengan pengeluaran, bila jumlah pendapatan melebih jumlah pengeluaran berarti pada periode/bulan tersebut keluarga Anda mendapatkan laba, namun bila jumlah pengeluaran lebih besar dari jumlah pemasukan berarti keluarga Anda mengalami kerugian.
Setelah Anda bisa membuat laporan kekayaan dan laba/rugi, coba diterapkan dengan disiplin setiap bulan. Salah satu manfaatnya bila Anda dengan rajin dan disiplin menyimpan laporan/catatan tersebut, nantinya kita bisa melakukan analisis dan perbandingan berapa persen pertumbuhan/penurunan kekayaan dan laba/rugi keluarga kita dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari sana kita sebagai manajer keuangan keluarga kita dapat mengambil beberapa keputusan yang berkaitan dengan peningkatan kondisi finansial keluarga kita. Mudah bukan…?
Sumber : http://myfamilyaccounting.wordpress.com/
0 comments:
Post a Comment