The Widgipedia gallery
requires Adobe Flash
Player 7 or higher.

To view it, click here
to get the latest
Adobe Flash Player.

Monday, September 19, 2011

Contoh Analisis SWOT untuk Pengembangan Koperasi

Dalam beberapa lomba desain produk biasanya panitia meminta dalam proposal atau makalah ilmiah terdapat analisis SWOT. Sedangkan untuk siswa SMA/MA mungkin hal ini cukup sulit karena mereka belum mengenal analisis SWOT. Untuk mempermudah pemahaman tentang hal tersebut saya berikan contoh yang berasal dari artikel tentang KOPERASI, sehingga para siswa tinggal menyesuaikan (menambah dan mengurangi) dengan kondisi produk yang akan dihasilkan dari karyanya. semoga bermanfaat.

Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) sub-sub bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator.

1. Indikator Kekuatan :
a) Telah memiliki badan hukum.
b) Struktur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.
c) Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
d) Risiko kekurangan pelanggan cukup kecil.
e) Biaya rendah.
f) Kepengurusan yang demokratis.
g) Banyaknya unit usaha yang dikelola.

2. Indikator Kelemahan :
a) Lemahnya struktur permodalan koperasi.
b) Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
c) Kurang pengalaman usaha.
d) Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
e) Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
f) Pengelola yang kurang inovatif.
g) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan.
h) Kurang dalam penguasaan teknologi.
i) Sulit menentukan bisnis inti.
j) Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah).

3. Indikator Peluang :
a) Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
b) Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
c) Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
d) Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
e) Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
f) Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
g) Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
h) Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
i) Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
j) Dukungan kebijakan dari pemerintah.
k) Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
l) Daya beli masyarakat tinggi.

4. Indikator Ancaman :
a) Persaingan usaha yang semakin ketat.
b) Peranan Iptek yang makin meningkat.
c) Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.
d) Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.
e) Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
f) Pasar bebas.
g) Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran.
h) Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah.
i) Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi.
j) Lingkungan usaha yang tidak kondusif.
k) Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi.
l) Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.
m) Menurunnya daya beli masyarakat.

Sumber:
http://fatmaambarsari.wordpress.com/2010/11/28/pengembangan-koperasi-dengan-pendekatan-analisis-swot/
http://karyailmiahremaja.blogspot.com/2011/03/contoh-analisis-swot.html

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Bookmark and Share

Site Meter

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP