Kredit Mikro Ala Grameen Bank
Persoalan kelompok masyarakat miskin dan usaha mikro dalam mengembangkan usaha adalah sedikitnya lembaga keuangan yang siap memberikan bantuan modal usaha bagi mereka. Tentu ini menjadikan kelompok masyarakat miskin semakin sulit beranjak dari kemiskinan. Berangkat dari permasalahan tersebut Grameen Bank konsen dalam memberikan pinjaman modal untuk golongan tidak mampu. Adalah Muhammad Yunus yang mulai memperkenalkan Grameen Bank ini di Bangladesh beberapa tahun silam. Keberhasilan pola ini mengatasi masalah kemiskinan membuat pola pemberian kredit mikro untuk kelompok masyarakat miskin ini diadopsi di beberapa negara di luar Bangladesh.
Pemberian kredit mikro ini memang difokuskan pada perempuan miskin pada usia produktif. Dengan pemberian kredit mikro ini perempuan bisa membantu mengatasi kemiskinan keluarga. Jika diterapkan dengan konsisten, pola Grameen Bank ini dapat mencapai tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat miskin melalui perempuan. Lebih menarik lagi kredit mikro ini merupakan pinjaman tanpa agunan, sehingga tidak memberatkan peminjam.
Di Indonesia pola kredit mikro ala Grameen Bank ini telah diadopsi oleh Bakrie Group yang membentuk lembaga keuangan mikro untuk masyarakat kecil yang bernama bernama Bakrie Microfinance Indonesia. Menurut Irawan Massie, selaku Presiden Direktur Bakrie Microfinance, pihaknya memberikan kredit tanpa agunan untuk digunakan sebagai modal usaha. Dengan nilai kredit 1 juta per tahun per orang.
Meski program Kredit Mikro ini adalah program sosial untuk mensejahterakan rakyat miskin, tetapi berbeda dengan pemberian cuma-cuma. Pemberian cuma-cuma justru menjerumuskan rakyat bukan memotivasi rakyat miskin untuk maju. Seperti halnya Grameen Bank di Bangladesh Bakrie Microfinance Indonesia, memfokuskan pemberian kredit mikro kepada kaum perempuan usia produktif. Sebab mereka dinilai memiliki potensi untuk mengembangkan usaha dan peduli pada keluarga. Selain itu, hasil usaha diharapkan bisa meningkatkan gizi dan pendidikan masyarakat. (Galeriukm)
Sumber : http://galeriukm.web.id/
Pemberian kredit mikro ini memang difokuskan pada perempuan miskin pada usia produktif. Dengan pemberian kredit mikro ini perempuan bisa membantu mengatasi kemiskinan keluarga. Jika diterapkan dengan konsisten, pola Grameen Bank ini dapat mencapai tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat miskin melalui perempuan. Lebih menarik lagi kredit mikro ini merupakan pinjaman tanpa agunan, sehingga tidak memberatkan peminjam.
Di Indonesia pola kredit mikro ala Grameen Bank ini telah diadopsi oleh Bakrie Group yang membentuk lembaga keuangan mikro untuk masyarakat kecil yang bernama bernama Bakrie Microfinance Indonesia. Menurut Irawan Massie, selaku Presiden Direktur Bakrie Microfinance, pihaknya memberikan kredit tanpa agunan untuk digunakan sebagai modal usaha. Dengan nilai kredit 1 juta per tahun per orang.
Meski program Kredit Mikro ini adalah program sosial untuk mensejahterakan rakyat miskin, tetapi berbeda dengan pemberian cuma-cuma. Pemberian cuma-cuma justru menjerumuskan rakyat bukan memotivasi rakyat miskin untuk maju. Seperti halnya Grameen Bank di Bangladesh Bakrie Microfinance Indonesia, memfokuskan pemberian kredit mikro kepada kaum perempuan usia produktif. Sebab mereka dinilai memiliki potensi untuk mengembangkan usaha dan peduli pada keluarga. Selain itu, hasil usaha diharapkan bisa meningkatkan gizi dan pendidikan masyarakat. (Galeriukm)
Sumber : http://galeriukm.web.id/
0 comments:
Post a Comment